Di website kedutaan Australia ada banyak info tentang persiapan melamar visa ke negeri kangguru. Menurut saya, mereka sangat fleksibel karena ada pilihan untuk apply secara online, langsung, melalui agen, atau bahkan melalui pos. Setelah mempertimbangkan berbagai pilihan yang ada, saya melamar visa pelajar melalui AVAC Jakarta. Selain karena tidak perlu mengantri di kantor kedutaan Australia, juga karena ada layanan kurir sehingga passport bisa dijemput dan dikirim ke alamat saya di daerah.
Berkas-berkas yang perlu disiapkan untuk melamar visa pelajar Australia bisa ditemukan di sini. Setelah kampus saya mengirimkan CoE dan semua dokumen tersedia, saya mengirim email ke AVAC supaya mereka menjemput aplikasi tersebut. Keesokan harinya saya sudah ditelpon oleh JNE karena petugasnya akan datang ke rumah untuk mengambil berkas aplikasi saya. Karena saya terlalu bersemangat dan tidak sabaran, saya langsung membawa dokumen saya ke kantor JNE dan menyerahkan aplikasi tersebut. Di sana, saya cukup menandatangani bukti pengiriman, biaya pengiriman sudah saya bayarkan ke AVAC ketika membayar biaya visa dan layanan mereka.
Aplikasi visa tidak berhenti sampai di sana, saya masih harus melakukan medical check up di salah satu panel doctors yang ditunjuk oleh kedutaan. Tahun lalu di kota saya ada seorang dokter yang melayani medical check up untuk visa Australia. Sayangnya tahun ini beliau tidak ditunjuk lagi, jadi mau tidak mau saya harus ke ibukota untuk medical check up. Saya menelpon Medikaloka yang berlokasi di Kuningan, Jakarta untuk membuat perjanjian medical check up.
Sayangnya beberapa hari sebelum hari H, pihak klinik menelpon dan memberitahu saya kalau peraturan check up baru saja diubah. Pemohon visa sekarang diwajibkan membawa surat pengantar dari kedutaan. Mau tidak mau saya harus membatalkan perjanjian medical check up karena saya tidak punya surat pengantar tersebut.
Saya melayangkan email ke AVAC, menanyakan berapa lama saya akan memperoleh medical exam list dari kedutaan. Menurut mereka, kalau sudah ada kabar dari kedutaan, maka saya akan ditelpon. Beberapa hari kemudian, staff AVAC mengabarkan kalau saya sudah bisa medical check up. Mereka minta nomor fax agar bisa mengirim dokumen yang saya perlukan.
Saya langsung meminta nomor fax hotel tempat saya menginap dan memberitahukannya ke staff yang menelpon saya. Setelah itu saya berlari ke business center untuk mengambil fax tersebut. Ada tiga halaman dokumen yang saya terima. Dua halaman berisi surat dari kedutaan yang menerangkan bahwa saya perlu medical check up lengkap dengan x-ray. Halaman terakhir adalah legalisir dari fotokopi halaman depan passport yang harus saya bawa sebagai pengganti passport saya yang masih berada di kedutaan.
Saya check up di hari Jumat karena untuk hari Kamis sudah full booked. Karena sudah tidak menginap di Kuningan, saya naik busway. Setelah transit di Monas, saya naik bus arah Kuningan dan turun di halte Patra Kuningan, tepat di depan Graha Irama, tempat klinik check up berada. Saya tiba cukup pagi karena memang bermaksud menghindari kemacetan yang selalu terjadi di daerah tersebut. Karena peserta sebelumnya belum datang, saya langsung diperbolehkan untuk check up.
Seperti kata teman saya, Chita, medical check up-nya mudah dan tidak rumit! Tadinya saya membayangkan ada pengambilan tes darah seperti waktu check up untuk ke U.S. dulu. Syukurlah tidak ada tes darah, hanya ada tes urine, mata, fisik dan x-ray. Yang agak membuat saya cemas adalah pemeriksaan mata, kacamata saya tertinggal di rumah. Untungnya mereka mau terima ketika saya menyerahkan details kacamata dari optik.
Setelah medical check up saya kembali ke rumah teman saya dan bersiap-siap untuk ke airport. Saya pulang ke daerah hari itu juga. Leganya semua urusan ini sudah beres. Saya hanya harus menunggu. Di website kedutaan tertulis kalau untuk Indonesia (Assessment Level 2), perlu 21 hari untuk proses visa. Dari saat saya memasukkan aplikasi sampai saat medical check up sudah 8 hari. Jadi saya memperkirakan kalau visa akan keluar sekitar 2 minggu kemudian kalau hasil medical check up saya tidak ada masalah.
Belum sampai seminggu kemudian saya sudah ditelpon oleh AVAC, katanya pihak kedutaan sudah mengembalikan passport saya. Beberapa hari kemudian passport sudah sampai di rumah, di dalamnya ada label visa pelajar yang sudah jadi. Thanks God! Menurut teman-teman, visa saya cepat kelar karena saya sudah punya visa USA dan Schengen yang termasuk sahabat-sahabatnya Australia. Tapi saya yakin, kalau semua dokumen lengkap dan benar, tentu saja urusan visa akan lebih mudah.
Anyway, thanks a lot ya buat mbak Chita yang selama ini selalu berbagi pengalaman dan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dengan sabar. Your support means a lot!
Berkas-berkas yang perlu disiapkan untuk melamar visa pelajar Australia bisa ditemukan di sini. Setelah kampus saya mengirimkan CoE dan semua dokumen tersedia, saya mengirim email ke AVAC supaya mereka menjemput aplikasi tersebut. Keesokan harinya saya sudah ditelpon oleh JNE karena petugasnya akan datang ke rumah untuk mengambil berkas aplikasi saya. Karena saya terlalu bersemangat dan tidak sabaran, saya langsung membawa dokumen saya ke kantor JNE dan menyerahkan aplikasi tersebut. Di sana, saya cukup menandatangani bukti pengiriman, biaya pengiriman sudah saya bayarkan ke AVAC ketika membayar biaya visa dan layanan mereka.
Aplikasi visa tidak berhenti sampai di sana, saya masih harus melakukan medical check up di salah satu panel doctors yang ditunjuk oleh kedutaan. Tahun lalu di kota saya ada seorang dokter yang melayani medical check up untuk visa Australia. Sayangnya tahun ini beliau tidak ditunjuk lagi, jadi mau tidak mau saya harus ke ibukota untuk medical check up. Saya menelpon Medikaloka yang berlokasi di Kuningan, Jakarta untuk membuat perjanjian medical check up.
Sayangnya beberapa hari sebelum hari H, pihak klinik menelpon dan memberitahu saya kalau peraturan check up baru saja diubah. Pemohon visa sekarang diwajibkan membawa surat pengantar dari kedutaan. Mau tidak mau saya harus membatalkan perjanjian medical check up karena saya tidak punya surat pengantar tersebut.
Saya melayangkan email ke AVAC, menanyakan berapa lama saya akan memperoleh medical exam list dari kedutaan. Menurut mereka, kalau sudah ada kabar dari kedutaan, maka saya akan ditelpon. Beberapa hari kemudian, staff AVAC mengabarkan kalau saya sudah bisa medical check up. Mereka minta nomor fax agar bisa mengirim dokumen yang saya perlukan.
![]() |
| Kuningan, Jakarta from my room |
Saya check up di hari Jumat karena untuk hari Kamis sudah full booked. Karena sudah tidak menginap di Kuningan, saya naik busway. Setelah transit di Monas, saya naik bus arah Kuningan dan turun di halte Patra Kuningan, tepat di depan Graha Irama, tempat klinik check up berada. Saya tiba cukup pagi karena memang bermaksud menghindari kemacetan yang selalu terjadi di daerah tersebut. Karena peserta sebelumnya belum datang, saya langsung diperbolehkan untuk check up.
Seperti kata teman saya, Chita, medical check up-nya mudah dan tidak rumit! Tadinya saya membayangkan ada pengambilan tes darah seperti waktu check up untuk ke U.S. dulu. Syukurlah tidak ada tes darah, hanya ada tes urine, mata, fisik dan x-ray. Yang agak membuat saya cemas adalah pemeriksaan mata, kacamata saya tertinggal di rumah. Untungnya mereka mau terima ketika saya menyerahkan details kacamata dari optik.
Setelah medical check up saya kembali ke rumah teman saya dan bersiap-siap untuk ke airport. Saya pulang ke daerah hari itu juga. Leganya semua urusan ini sudah beres. Saya hanya harus menunggu. Di website kedutaan tertulis kalau untuk Indonesia (Assessment Level 2), perlu 21 hari untuk proses visa. Dari saat saya memasukkan aplikasi sampai saat medical check up sudah 8 hari. Jadi saya memperkirakan kalau visa akan keluar sekitar 2 minggu kemudian kalau hasil medical check up saya tidak ada masalah.
Belum sampai seminggu kemudian saya sudah ditelpon oleh AVAC, katanya pihak kedutaan sudah mengembalikan passport saya. Beberapa hari kemudian passport sudah sampai di rumah, di dalamnya ada label visa pelajar yang sudah jadi. Thanks God! Menurut teman-teman, visa saya cepat kelar karena saya sudah punya visa USA dan Schengen yang termasuk sahabat-sahabatnya Australia. Tapi saya yakin, kalau semua dokumen lengkap dan benar, tentu saja urusan visa akan lebih mudah.
Anyway, thanks a lot ya buat mbak Chita yang selama ini selalu berbagi pengalaman dan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dengan sabar. Your support means a lot!

Wah, mau lanjut sekolah lagi di Aussie?!! PhD?? Selamat ya.. Sukses terus!!!
ReplyDeleteThanks Damz! Sukses terus juga ya!!
ReplyDeleteMasih belum PhD, mungkin suatu hari nanti ... :)
Wah, ada namaku :) *GR tingkat tinggi*
ReplyDeleteSama-sama Yuli, seneng bisa ngebantu. Namanya sama-sama merantau musti saling membantu, ya kan... ;)
Jadi di Sidney or dimana nih?
Di Melbourne mbak ... nggak jadi ke Sydney, banyak teman yg bilang kalau Melbourne transportasinya lebih baik, jadi saya bisa tinggal di suburb yg jauh dari kota tapi punya akses mudah kalau ada perlu di kota :)
ReplyDeleteCepet ya mb keluar visanya. Semoga utk visa saya dan anak2 sebagai spouse jg ga pake lama. Kalo sedang flu ato batuk gimana mb?
ReplyDelete@HarmoniKeluargaGifrie
ReplyDeleteSaya waktu medical check up juga sedang flu ringan, sepertinya tidak masalah. Good luck!
butuh bantuan tentang study ke australia, butuh informasi selengkap"nya nanti pin bb:2936BA56 thank you
ReplyDeletepermisi saya bs berbagi pengalaman tidak untuk tanya2 saya sudah mengajukan applikasi student di APC college dari tanggal 20-12-2013, pas tanggal 8 - 1 - 2014 kedutaan ada email mke agent saya meminta akta nikah dan buat statement kalo saya pada pengajuaan tidak mengajukan akta nikah trus sudah saya ajukan kembali per tanggal 9 nya berserta statement permintaan maaf atas tidak di ajukan akta nikiah di karenakan pada saat pengajuan akjta terbawa istri ke luar kota, tapi sampai sekarang saya blom dapat info kembali tentang masalah visa saya mohon pencerahannya kira2 case seperti saya ini trima ksih banyak atas perhatiannya Thanks a lot
ReplyDeleterencananya saya mau melanjutkan kuliah di aussie juga bisa infokan berapa kira2 biaya pembuatan visa pelajarnya
ReplyDeleteBisa dilihat di
ReplyDeletesini
streess tingkat kritis nungguin my result student visa gelo 3 bulan masih blom keluar, yang keluar selalu minta data tambahan molo hanya sabar sabar sabar dan tunggu itu lah jawaban yang aku terima jangan2 officer yang di embassy iwan fals kali yach just for joke haizzzzzz.
ReplyDelete